Sabtu, 20 Juni 2009

TUBES TEKOM

Disini kelompok kita mengambil tema yang berkaitan dengan perencanaan wilayah dan kota yang berwawasan lingkungan. Mengingat masalah lingkungan yang kerap melanda kawasan penelitian kami, yaitu Kota Semarang, adalah banjir, maka kami memutuskan untuk mengangkat topik Free Flood Tropical Town (Kota Tropis Bebas Banjir). Mengapa Free Flood Tropical Town??
Free Flood Tropical Town merupakan suatu rancangan kota yang mengedepankan antisipasi atau usaha dalam meminimalisir bahaya banjir. Secara umum, Indonesia yang terletak di sekitar garis khatulistiwa beriklim tropis. Begitu pula halnya dengan Kota Semarang.
Keadaan - keadaan alam semacam inilah yang perlu diperhatikan dalam merencanakan suatu pembangunan kota yang berwawasan lingkungan. Pembangunan kota-kota di Indonesia pada umumnya kurang memperhatikan aspek-aspek lingkungan. Seringkali dijumpai pembangunan gedung dan sarana prasarana mengorbankan lingkungan alami yang telah tertata sebelumnya. Maka tidak heran jika dewasa ini kita sering menemukan banjir sepanjang Kota Semarang meski hujan turun dengan intensitas sedang. Selain itu kami juga mempersiapkan kota sebagai antisipasi terhadap efek global warming yang mengakibatkan terjadinya pencairan es di kutub yang mengakibatkan kenaikan permukaan air laut yang disebabkan penambahan volume air laut dan terjadinya hujan acak di permukaan bumi.
Kota Tropis Bebas Banjir ini bisa dibangun pada kawasan dataran rendah di Kota Semarang dan bukan diperuntukkan untuk kawasan perbukitan. Disini kami tegaskan untuk tidak menggunakan kawasan perbukitan mengingat dampak pembangungan terutama yang menggunakan proses pengeprasan bukit seperti yang telah dijelaskan diatas. Berdasarkan advice perhutani, wilayah perbukitan terutama yang berbatasan langsung dengan sungai tidak boleh digunakan sebagai areal pembangunan dalam radius 50 m untuk menghindari bahaya banjir dan longsor.

Tidak ada komentar: